1. Sequential Access / akses
berurutan Akses berurutan merupakan metode akses paling
sederhana. Informasi pada file diproses secara berurutan, satu record diakses
setelah record yang lain.
akses random (kadang-kadang
disebut akses langsung) adalah kemampuan untuk mengakses elemen pada posisi
sewenang-wenang secara berurutan dalam waktu yang sama, terlepas dari ukuran
urutan.
Akses
Langsung (Direct Access)
File merupakan logical record dengan panjang tetap yang memungkinkan program membaca dan menulis record dengan cepat tanpa urutan tertentu.
File merupakan logical record dengan panjang tetap yang memungkinkan program membaca dan menulis record dengan cepat tanpa urutan tertentu.
2. Hubungan harga, kapasitas dan
waktu akses adalah :
• Semakin kecil waktu akses, semakin besar harga per bitnya.
• Semakin besar kapasitas, semakin kecil harga per bitnya.
• Semakin besar kapasitas, semakin besar waktu aksesnya.
Dilema yang dihadapi para perancang adalah keinginan menerapkan teknologi untuk kapasitas memori yang besar karena harga per bit yang murah namun hal itu dibatasi oleh teknologi dalam memperoleh waktu akses yang cepat Salah satu pengorganisasian masalah ini adalah menggunakan hirarki memori.
bahwa semakin
menurunnya hirarki maka hal berikut akan terjadi :
• Penurunan harga/bit
• Peningkatan kapasitas
• Peningkatan waktu akses
• Penurunan frekuensi akses memori oleh CPU.
Kunci keberhasilan hirarki ini pada penurunan frekuensi aksesnya. Semakin lambat
memori maka keperluan CPU untuk mengaksesnya semakin sedikit. Secara keseluruhan sistem
komputer akan tetap cepat namun kebutuhan kapasitas memori besar terpenuhi.
• Semakin kecil waktu akses, semakin besar harga per bitnya.
• Semakin besar kapasitas, semakin kecil harga per bitnya.
• Semakin besar kapasitas, semakin besar waktu aksesnya.
Dilema yang dihadapi para perancang adalah keinginan menerapkan teknologi untuk kapasitas memori yang besar karena harga per bit yang murah namun hal itu dibatasi oleh teknologi dalam memperoleh waktu akses yang cepat Salah satu pengorganisasian masalah ini adalah menggunakan hirarki memori.
bahwa semakin
menurunnya hirarki maka hal berikut akan terjadi :
• Penurunan harga/bit
• Peningkatan kapasitas
• Peningkatan waktu akses
• Penurunan frekuensi akses memori oleh CPU.
Kunci keberhasilan hirarki ini pada penurunan frekuensi aksesnya. Semakin lambat
memori maka keperluan CPU untuk mengaksesnya semakin sedikit. Secara keseluruhan sistem
komputer akan tetap cepat namun kebutuhan kapasitas memori besar terpenuhi.
3. a. Pemetaan Langsung (Direct
Mapping)
Pemetaan ini memetakan masing-masing blok memori utama hanya ke satu saluran cache saja. Jika suatu blok ada di cache, maka tempatnya sudah tertentu. Keuntungan dari direct mapping adalah sederhana dan murah. Sedangkan kerugian dari direct mapping adalah suatu blok memiliki lokasi yang tetap (Jika program mengakses 2 block yang di map ke line yang sama secara berulang-ulang, maka cache-miss sangat tinggi).
b. Pemetaan Asosiatif (Associative Mapping)
Pemetaan ini mengatasi kekurangan pemetaan langsung dengan cara mengizinkan setiap blok memori utama untuk dimuatkan ke sembarang saluran cache. Dengan pemetaan asosiatif, terdapat fleksibilitas penggantian blok ketika blok baru dibaca ke dalam cache. Kekurangan pemetaan asosiatif yang utama adalah kompleksitas rangkaian yang diperlukan untuk menguji tag seluruh saluran cache secara paralel, sehingga pencarian data di cache menjadi lama
c. Pemetaan Asosiatif Set (Set Associative Mapping)
Pada pemetaan ini, cache dibagi dalam sejumlah sets. Setiap set berisi sejumlah line. Pemetaan asosiatif set memanfaatkan kelebihan-kelebihan pendekatan pemetaan langsung dan pemetaan asosiatif.
Pemetaan ini memetakan masing-masing blok memori utama hanya ke satu saluran cache saja. Jika suatu blok ada di cache, maka tempatnya sudah tertentu. Keuntungan dari direct mapping adalah sederhana dan murah. Sedangkan kerugian dari direct mapping adalah suatu blok memiliki lokasi yang tetap (Jika program mengakses 2 block yang di map ke line yang sama secara berulang-ulang, maka cache-miss sangat tinggi).
b. Pemetaan Asosiatif (Associative Mapping)
Pemetaan ini mengatasi kekurangan pemetaan langsung dengan cara mengizinkan setiap blok memori utama untuk dimuatkan ke sembarang saluran cache. Dengan pemetaan asosiatif, terdapat fleksibilitas penggantian blok ketika blok baru dibaca ke dalam cache. Kekurangan pemetaan asosiatif yang utama adalah kompleksitas rangkaian yang diperlukan untuk menguji tag seluruh saluran cache secara paralel, sehingga pencarian data di cache menjadi lama
c. Pemetaan Asosiatif Set (Set Associative Mapping)
Pada pemetaan ini, cache dibagi dalam sejumlah sets. Setiap set berisi sejumlah line. Pemetaan asosiatif set memanfaatkan kelebihan-kelebihan pendekatan pemetaan langsung dan pemetaan asosiatif.
4. Sel memori memiliki dua keadaan
stabil (atau semi-stabil), yang dapat digunakan untukmerepresentasikan bilangan
biner 1 atau 0.
• Sel memori
mempunyai kemampuan untuk ditulisi (sedikitnya satu kali).
• Sel memori
mempunyai kemampuan untuk dibaca.
5.
RAM dinamik atau DRAM disusun oleh sel-sel
yang menyimpan data sebagai muatan listrik pada kapasitor. Keberadaan dan
ketidakberadaan pada kapasitor diinterpretasikan sebagai bilangan biner.
Sedangkan pada SRAM atau RAM statik, nilai-nilai biner biner dengan menggunakan
konfigurasi gerbang-gerbang logika flip-flop tradisional.
·
Walaupun sama-sama volatile, Pada DRAM, karena
kapasitor memiliki kecenderungan alami mengosongkan muatan, maka DRAM
memerlukan pengisian listrik secara periodik untuk memelihara data. Sedangkan
pada SRAM, SRAM akan menampung data sepanjang disediakan daya listrik
disediakan untuknya.
·
DRAM adalah memori ini secara struktural sangat
sederhana (untuk setiap bitnya menghendaki sebuah transistor dan sebuah
kapasitor) bila bandingkan dengan SRAM yang menghendaki enam transistor untuk
setiap bitnya
·
SRAM lebih sering digunakan sebagai cache memory
karena umumnya SRAM ini lebih cepat dibanding DRAM. Sedangkan DRAM sendiri
cocok digunakan untuk kebutuhan memori yang besar.
6.
Kegunaan substrate pada magnetik disk :
·
Peningkatan dalam keseragaman permukaan film magnetik
untuk meningkatkan kehandalan hard disk
·
Penurunan secara signifikan didalam permukaan yang
rusak secara keseluruhan untuk membantu mengurangi kesalahan Read-Write
·
Kemampuan untuk mendukung lower fly heights
(dijelaskan kemudian)
·
Kekakuan yang lebih baik untuk mengurangi disk
yang dinamik
·
Kemampuan yang lebih besar untuk menahan goncangan dan
kerusakan
7. Mekanisme Baca dan Tulis
Magnetik
Data direkam pada disk dan kemudian didapat kembali
dari disk melalui suatu kumparan bernama head. Terdapat beberapa system dua head, head
baca dan head tulis. Selama operasi baca atau tulis, head seimbang ketika
piringan berputar dibawah head. Mekanisme tulis yang didasarkan pada fakta
bahwa aliran listrik melalui kumparan menghasilkan medan magnet. Getaran –
getaran dikirim ke head tulis, dan pola megnetik direkam pada permukaan dibawah
head, dengan pola yang berbeda pada arus listrik positive dan negative.
8. SEEK TIME (mencari waktu)
yaitu Waktu yang dibutuhkan untuk menggerakan read/write head pada disk ke posisi silinder yang tepat.
atau waktu yang dibutuhkan untuk kontroler hard disk untuk menemukan bagian tertentu dari data yang disimpan.Penundaan lainnya termasuk waktu transfer (data rate) dan keterlambatan rotasi (latency).
yaitu Waktu yang dibutuhkan untuk menggerakan read/write head pada disk ke posisi silinder yang tepat.
atau waktu yang dibutuhkan untuk kontroler hard disk untuk menemukan bagian tertentu dari data yang disimpan.Penundaan lainnya termasuk waktu transfer (data rate) dan keterlambatan rotasi (latency).
yang tepat.
ROTATIONAL DELAY/LATENCY (penundaan rotasi)
Waktu yang dibutuhkan untuk perputaran piringan sampai posisi record yang tepat.
Interval antara akhir dari sebuah disk mencari dan waktu di mana alamat blok awal ditentukan dalam permintaan I / O melewati kepala disk. Latency rotasi yang tepat untuk urutan tertentu operasi I / O hanya dapat diperoleh dengan disk drive simulasi atau pengukuran rinci. Asumsi menyederhanakan bahwa rata-rata, permintaan menunggu selama setengah waktu revolusi disk latency rotasi bekerja dengan baik dalam praktek. Setengah dari waktu revolusi disk Oleh karena itu didefinisikan sebagai latency rotasi rata-rata.
ROTATIONAL DELAY/LATENCY (penundaan rotasi)
Waktu yang dibutuhkan untuk perputaran piringan sampai posisi record yang tepat.
Interval antara akhir dari sebuah disk mencari dan waktu di mana alamat blok awal ditentukan dalam permintaan I / O melewati kepala disk. Latency rotasi yang tepat untuk urutan tertentu operasi I / O hanya dapat diperoleh dengan disk drive simulasi atau pengukuran rinci. Asumsi menyederhanakan bahwa rata-rata, permintaan menunggu selama setengah waktu revolusi disk latency rotasi bekerja dengan baik dalam praktek. Setengah dari waktu revolusi disk Oleh karena itu didefinisikan sebagai latency rotasi rata-rata.
Adalah
waktu tunda atau latency antara permintaan ke sistem elektronik, dan akses yang
diselesaikan atau data yang diminta dikembalikan.Dalam telekomunikasi sistem,
waktu akses adalah delay antara awal dari sebuah upaya akses dan akses sukses.
Akses nilai waktu yang diukur hanya pada upaya akses yang menghasilkan akses
yang sukses.Dalam komputer , itu adalah interval waktu antara instan di mana
sebuah instruksi unit kontrol memulai panggilan untuk data yang atau permintaan
untuk menyimpan data, dan instan di mana pengiriman data selesai atau
penyimpanan dimulai.
9.
Jelaskan perbedaan antara
proses dengan program !
Secara informal; proses adalah program dalam eksekusi.
Suatu proses adalah lebih dari kode program, dimana kadang kala dikenal sebagai
bagian tulisan. Proses juga termasuk aktivitas yang sedang terjadi, sebagaimana
digambarkan oleh nilai pada program counter dan isi dari daftar prosesor/
processor’s register. Suatu proses umumnya juga termasuk process stack, yang
berisikan data temporer (seperti parameter metoda, address yang kembali, dan
variabel lokal) dan sebuah data section, yang berisikan variabel global.
10.
Jika kita
hendak melakukan swap, ada beberapa
hal yang harus diperhatikan. Kita harus menghindari menukar proses dengan M/K
yang ditunda (asumsinya operasi M/K tersebut juga sedang mengantri di antrian
karena peralatan M/Knya sedang sibuk). Contohnya seperti ini, jika proses
P1dikeluarkan dari memori dan kita hendak memasukkan proses P2, maka operasi
M/K yang juga berada di antrian akan mengambil jatah ruang memori yang dibebaskan
P1 tersebut. Masalah ini dapat diatasi jika kita tidak melakukan swap dengan operasi M/K yang
ditunda. Selain itu, pengeksekusian operasi M/K hendaknya dilakukan pada buffer sistem operasi.
Tiap sistem
operasi memiliki versi masing-masing pada teknik swapping
yang digunakannya. Sebagai contoh pada UNIX, swapping
pada dasarnya tidak diaktifkan, namun akan dimulai jika banyak proses yang
membutuhkan alokasi memori yang banyak. Swapping
akan dinonaktifkan kembali jika jumlah proses yang dimasukkan berkurang. Pada
sistem operasi Microsoft Windows 3.1,
jika sebuah proses baru dimasukkan dan ternyata tidak ada cukup ruang di memori
untuk menampungnya, proses yang lebih dulu ada di memori akan dipindahkan ke
disk. Sistem operasi ini pada dasarnya tidak menerapkan teknik swapping secara penuh, hal ini
disebabkan pengguna lebih berperan dalam menentukan proses mana yang akan
ditukar daripada penjadwal CPU. Dengan ketentuan seperti ini proses-proses yang
telah dikeluarkan tidak akan kembali lagi ke memori hingga pengguna memilih
proses tersebut untuk dijalankan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar